Focus Group Discussion Peningkatan Literasi Keagamaan Fakultas Syariah UIN Salatiga

Salatiga, 17 Februari 2025 – Fakultas Syariah UIN Salatiga menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Peningkatan Literasi Keagamaan” pada hari ini. Acara ini dihadiri oleh para dosen, tenaga kependidikan, dan Alumni Fakultas Syariah, dengan tujuan memperkuat pemahaman moderasi beragama serta menangkal ekstremisme dan radikalisme.

Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Dekan 1, Dr. Farkhani, S.H., S.H.I., M.H., yang melaporkan rangkaian kegiatan hari ini. Selanjutnya, Dekan Fakultas Syariah, Prof. Dr. Ilyya Muhsin, S.H.I., M.Si., secara resmi membuka acara dan menekankan pentingnya literasi keagamaan dalam mendukung visi dan misi Fakultas Syariah serta UIN Salatiga. “Literasi keagamaan adalah langkah strategis untuk menolak ekstremisme dan radikalisme dalam bentuk apapun,” ujarnya.

Prof. Ilyya juga menjelaskan bahwa seluruh civitas akademika, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa, akan mendapatkan materi tentang moderasi beragama. Khusus bagi mahasiswa, pembinaan moderasi beragama akan dimulai sejak Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) hingga perkuliahan melalui mata kuliah Wasathiyyah Islam.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dr. Chairul Huda, M.H., Instruktur Nasional Moderasi Beragama, yang dimoderatori oleh Nurrun Jamaludin. Chairul Huda menyoroti peran internet dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kalangan akademisi. “Internet menjadi konsumsi semua orang, namun hanya sedikit yang membuka wacana moderasi beragama,” ujarnya.

Ia juga mengutip filosofi Jawa, “Anglaras Ilining Banyu, Angeli Ananging Ora Keli,” yang mengajarkan prinsip menghadapi perubahan zaman dengan tetap memegang teguh moderasi beragama. “Digital Islamic Studies harus disikapi dengan bijak agar kita tidak terbawa arus derasnya perubahan kehidupan,” tambahnya.

Pada sesi tanya jawab, dua peserta aktif mengajukan pertanyaan. Ekhwan Zamrudi menanggapi bahwa internet juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan positif, seperti mendengarkan kajian filsafat atau mempelajari budaya melalui drama Korea. Sementara itu, Insan Pribadi menyoroti bahwa 80% mahasiswa belum siap menghadapi perkembangan media teknologi dan meminta saran praktis untuk diterapkan di dalam kelas.

Menanggapi hal tersebut, narasumber sepakat bahwa internet adalah pisau bermata dua. “Jika kita sudah bisa memilah dan memilih konten yang bermanfaat, maka itu sudah menjadi langkah awal. Yang perlu diperdalam adalah kemampuan mahasiswa dalam memfilter informasi dari media internet,” jelas Dr. Chairul.

Acara ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat literasi keagamaan di lingkungan Fakultas Syariah UIN Salatiga, sekaligus mendorong terciptanya atmosfer akademik yang moderat dan inklusif.


Dokumentasi Kegiatan: