Perkuat Wawasan Peradilan dan Jalin Kolaborasi, Mahasiswa Hukum Keluarga Islam UIN Salatiga Kunjungi Mahkamah Agung
Jakarta, 24 April 2025 – Sebanyak 149 mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga melakukan kunjungan akademik ke Gedung Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia, Rabu (24/4). Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif pendidikan untuk memperkuat wawasan mahasiswa mengenai sistem peradilan di Indonesia serta mempererat hubungan antara dunia akademik dan institusi yudikatif.
Dekan Fakultas Syariah UIN Salatiga, Prof. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si., membuka kegiatan dengan memperkenalkan profil kampus serta prestasi akademik yang telah diraih, termasuk keberadaan Jurnal Ijtihad yang kini menempati posisi teratas dalam berbagai kategori.

“Jurnal Ijtihad saat ini tercatat sebagai jurnal terbaik dunia dalam bidang studi Islam, terbaik se-Asia di bidang hukum, dan menjadi jurnal terbaik di Indonesia di semua bidang ilmu,” ujar Prof. Ilyya dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa kunjungan ini bertujuan agar mahasiswa tidak hanya memahami teori hukum dalam ruang kelas, tetapi juga menyaksikan secara langsung bagaimana Mahkamah Agung menjalankan tugas konstitusionalnya dalam menegakkan keadilan.
Dalam sesi penyambutan, Hakim Yustisial Mahkamah Agung, Panca Yunior Utomo, S.H., M.H., menyampaikan pesan motivatif kepada para mahasiswa. “Mahasiswa hukum hari ini adalah calon-calon hakim masa depan. Diharapkan kalian membawa idealisme dan integritas dalam menegakkan keadilan,” ujarnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Letkol Rahmansyah Faharuddin, S.H., M.H., M.Han., Hakim Yustisial dari Biro Hukum dan Humas MA. Ia menjelaskan secara rinci peran Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman, mencakup wewenang kasasi, peninjauan kembali, pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang, hingga pemberian nasihat hukum kepada lembaga negara.
Ia juga menyoroti langkah-langkah reformasi peradilan melalui digitalisasi proses hukum yang diterapkan MA. “Kami terus mengembangkan sistem peradilan elektronik agar lebih efisien dan akuntabel,” jelasnya.
Sesi berikutnya diisi oleh Pak Martomo, S.H.I., M.A., yang membahas sejarah berdirinya Mahkamah Agung sejak 19 Agustus 1945 serta mengenang peran tokoh-tokoh penting seperti Jenderal TNI Ali Said, Ketua MA pertama pasca-kemerdekaan.

Ia juga turut memberikan motivasi dan pandangan karier kepada para mahasiswa hukum keluarga Islam. “Sarjana hukum dari Fakultas Syariah tidak hanya berkiprah di Pengadilan Agama, tetapi juga memiliki peluang besar di Pengadilan Umum, PTUN, hingga Pengadilan Militer,” paparnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab, diskusi interaktif, serta penyerahan cenderamata sebagai simbol apresiasi dan harapan untuk terus memperkuat sinergi antara UIN Salatiga dan Mahkamah Agung dalam pengembangan pendidikan, penelitian, serta forum-forum akademik di masa mendatang.