Dekan Fakultas Syariah Sampaikan Kuliah Umum Di UIN Bukittinggi

Bukittinggi, (02 Oktober 2025)- Fakultas Syariah UIN Bukittinggi menyelenggarakan kuliah umum  yang mengusung tema moderasi beragama oleh Prof. Dr. Ilyya Muhsin, S.H.I.,M.Si sebagai narasumber. Kuliah umum diselenggarakan via zoom yang di hadirkan oleh Civitas Akademika Fakultas Syariah UIN Bukittinggi dan di ikuti oleh seluruh mahasiswa Prodi HTN dan HPI Fakultas Syariah UIN Bukittinggi.

Kuliah Umum mengenai moderasi beragama ialah suatu tema yang sangat perlu di ajarkan kepada mahasiswa, sebab mahasiswa lah yang kelak meneruskan tongkat estafet kepemimpinan dalam negeri ini. Dengan hal itu di harapkan terjaganya ketenteraman dan keamanan dalam negeri yang majemuk ini.

Pada kuliah umum ini sambutan Prof. H. Ismail, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah UIN Bukittinggi mengawali serta membuka kuliah  umum ini.

Beliau dalam sambutanya menegaskan bahwa moderat bukanlah mengurangi keimanan dalam beragama melainkan, menghayati agama dengan mengedepankan sikap menghargai dalam kehidupan.

“Moderasi beragama bukan berarti mengurangi keyakinan atau keimanan, melainkan moderasi bergama itu menghayati agama secara seimbang, dengan mengedepan kann sikap saling mengahargai dalam kehidupan” Ujar Prof Ismail.

Prof .Ismail dalam sambutanya pula menyampaikan sebuah harapan, beliau berharap semoga setelah kuliah umum yang telah berlangsung, lahir sosok generasi religius yang toleran, dan berkomitmen untuk menjaga persatuan bangsa.

“Kita berharap dengan adanya kuliah umum ini akan lahir generasi religius yang teloleran, dan berkomotemen untuk menjaga persatuan bangsa” Ujar Prof Ismail. Sambutan ini menjadi simbol di bukak nya kuliah umum ini.

Setelah sambutan di sampaikan, acara inti pun dimulai yakni pemaparan materi oleh Prof. Dr Ilyya Muhsin,S.H.I., M.Si. beliau mengusung topik mengenai perihal moderasi beragama tepatnya berjudul ”Moderasi Beragama Sebagai Counter Radikalisme Di Perguruan Tinggi ”.  

Prof. Ilyya dalam paparanya mejelaskan banyak mengenai moderasi beragama, ciri-ciri sikap radikalisme, menjelaskan ciri atau indikator sikap moderasi bergama bahkan hingga penjelasan kelompok-kelompok yang termasuk kelompok radikal.

Mengenai perihal indikator sikap moderasi beragama, menurut beliau ada empat indikator  yang diantaranya adanya komintmen kebangsaan, adanya sikap anti kekerasan, toleran terhadap perbedaan dan akomodatif terhadap budaya lokal. Kesemuanya itu apabila ada dalam diri seseorang sudah dapat di katakan ia berarti termasuk orang yang moderat.

Dalam paparannya beliau juga menjelaskan contoh-contoh kelompok aliran radikalisme yang tersebar di penjuru dunia. Beliau memaparkan lima kelompok aliran radikalisme berserta arah gerak dari masing-masing kelompoknya. Kelompok yang dimaksud dintaranya.

  • Kelompok HTI, memilki arah gerak ingin menggulingkan NKRI dan Menggantikan Khilafah.
  • Kelompok NII , kelompok yang memiliki arah gerak ingin menggulingkan NKRI dan mengganti Negara islam.
  • Kelompok JI, kelompok yang memiliki arah gerak melakukan penyerangan terhadap aset-aset bangsa termasuk warga negara barat.
  • Al Qaeda, Kelompok yang memiliki arah gerak melakukan penyerangan atau pengeboman terhadap aset-aset barat termasuk  warga negara barat.
  • ISI, ISIS ini merupakan kelompok yang memiliki arah gerak yakni melakukan pembunuhan musuh jauh ( Amerika & Sekutu)  dan musuh dekat (umat islam yang menolak bergabung).

”Jika melihat dari arah gerak masing-masing kelompok ini pada akhirnya mereka  menginginkan sebuah negara khilafah” Ujar Prof. Ilyya.

Acara inti ini berjalan selama dua jam dan selama dua jam tersebut tenang dan khidmat menyelimuti acara inti ini. Dua jam lamanya paparan materi dari Prof. Ilyya selaku narasumber, acara berlanjut ke sesi tanya jawab.

Sesi tanya jawab menjadi sesi akhir dalam kuliah umum yang di selenggarakan oleh Fakultas Syariah UIN Bukttingi. Pada sesi ini peserta yang hadir sangat antusias dalam mengikuti sesi ini, banyak peserta yang melontarkan pertanyaan kepada narasumber. Banyaknya pertanyaan yang di lontarkan perserta membuat suasana makin serius dan tidak terasa tibalah waktu  berakhirnya acara.

Tepat pada pukul 13.00 acara selesai, panitia berharap semoga kuliah umum ini dapat menjadi bekal untuk mahasiswa dan peserta semua, sehingga terjaganya kenyamanan dan keamanan dalam negara indonesia.