FAKULTAS SYARIAH SAMBUT BULAN RAMADHAN 1439H/2018M DENGAN LOKAKARYA IMSAKIYAH
Salatiga, syariah.iainsalatiga.com-Lokakarya Imsakiyah menjadi bentuk kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Pada hari Rabu, (21/03/2018) di Auditorium Kampus II Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga, mendatangkan narasumber ahli ilmu falak yaitu: Prof. Dr. H. Zuhri, M.A. (Guru besar dan ahli falak IAIN Salatiga), Drs. KH. Slamet Hambali, M. S.I. (Ahli falak UIN Walisongo), Drs. Mutoha Arkanuddin, M. Pd. (Ketua ru’yatul hilal inddonesia). Serta dalam acara tersebut di moderatori oleh Yusuf Khumaini S.H.I.,M.H. (Dosen Ilmu Falak IAIN Salatiga).
Dr. Agus Waluyo, S.Ag. (Wakil Rektor I IAIN Salatiga) memberikan sambutan bahwa “Kegiatan ini di selenggarakan untuk memberikan inisiasi dan motivasi bagi semua untuk menentukan kapan satu Ramadhan itu tiba.
Dekan Fakultas Syari’ah (Dr. Siti Zumrotun, M.Ag.) juga menyampaikan dalam sambutannya “Lokakarya Imsakiyah adalah sebuah bentuk kegiatan dari pengabdian ilmiah yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai informasi penentuan awal bulan ramadhan”.
[wds id=”8″]
KH. Slamet Hambali, M. S.I. memberikan beberapa kesimpulan narasinya:
- Ijtima’ akhir Syakban 1439 H terjadi hari Selasa Kliwon, 15 Mei 2018 M pk. 18:50:28 WIB (pk. 18:50:28 GMT)
- Matahari terbenam dari menara Al-Husna MAJT terjadi pk. 17:30 WIB
- Mengingat hari Selasa Kliwon, 29 Syakban 1439 H/15 Mei 2018 M pada saat matahari terbenam belum terjadi ijtima’ /konjungsi dan bulan masih di bawah ufuk, maka bulan syakban diistikmalkan menjadi 30 hari, yaitu pada hari berikutnya Rabu Legi, 16 Mei 2018 M adalah tanggal 30 Syakban 1439 H
- 1 Ramadhan 1439 H akan jatuh hari Kamis Pahing, 17 Mei 2018 M. Walaupun demikian kita tetap menunggu keputusan Pemerintah RI melalui sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon, 15 Mei 2018 M setelah shalat maghrib.
Acara yang berlangsung hikmat dari pagi sampai siang hari dihadiri juga dari undangan-undangan instansi pemerintah, takmir masjid, ormas dan para mahasiswa syariah pula. Sesi dibukanya pertanyaan menambah semangatnya peserta lokakarya dalam bertabayun mendapatkan informasi serta ilmu yang disampaikan tiga narasumber tersebut di atas. (Hijri/ADM Syari’ah)