Mahasiswa HKI Fakultas Syari’ah UIN Salatiga Berkolaborasi dengan Pemuda di ASEAN Bahas SDGs dan Kepemimpinan Global
Malaysia, 23 Juli 2025 – M Rizki Pirmansha mengikuti rangkaian acara International Youth Connection (IYC) 2025 dengan penuh semangat dan produktivitas di Malaysia. Kegiatan yang diikuti oleh delegasi muda dari berbagai negara ini difokuskan pada tema kolaborasi pemuda dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Dimulai pada pukul 06.00 pagi, peserta memulai aktivitas dengan morning call, sarapan, dan persiapan. Agenda utama dimulai pukul 08.00 dengan pembukaan resmi acara di Aula Pertemuan MaTiC Tourism Malaysia, dilanjutkan dengan sesi yang sangat dinanti-nantikan, yakni Seminar International Youth Connection #2.

Sesi keynote berlangsung pukul 09.30 hingga 11.00 dan menghadirkan tiga tokoh muda berprestasi dari kawasan ASEAN, Wulan Sari adalah aktivis perempuan asal Bengkulu yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Kopri PB PMII. Syaiful Muktapa, pendiri dan CEO Bicara Pede Academy, platform edukasi public speaking yang populer di media sosial, serta dikenal sebagai public speaker dan MC bersertifikat, dan Moh Zharief, Social entrepreneur asal Malaysia, yang bergerak di bidang Travel
Sesi dilanjutkan Konferensi Pemuda Bahas Isu SDGs dengan presentasi paper oleh para peserta IYC, yang telah menyiapkan kajian dan proyek dari negara masing-masing terkait isu-isu SDGs. Konferensi mini ini mempertemukan gagasan tentang energi terbarukan, inklusi pendidikan, pengentasan kemiskinan, kesehatan mental, hingga kesetaraan gender. Forum ini menjadi ruang dialog penting antar-pemuda ASEAN dalam menyatukan visi untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
Setelah makan siang, peserta mengikuti sesi pengumuman “Most Delegate” dan foto bersama sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi aktif selama kegiatan. Kemudian dilanjutkan dengan MaTiC Show, sebuah pertunjukan seni budaya Malaysia yang memperkenalkan keberagaman tradisi lokal kepada

International Youth Connection 2025 tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar pemuda ASEAN, namun juga wadah nyata dalam membentuk generasi muda yang sadar akan tanggung jawab global melalui nilai-nilai kolaborasi, kepemimpinan, dan keberlanjutan.
Rzki menyatakan mengikuti program ini merupakan pengalaman yang sangat berharga. Dia berharap banyak mahasiswa UIN Salatiga yang akan ikut terlibat dalam kegiatan internasional, guna mengembangkan kapasitas dan wawasannya.