Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga Islam UIN Salatiga Laksanakan KKL ke Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Jakarta, 24 April 2025 — Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Angkatan 2023 Fakultas Syari’ah UIN Salatiga melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Kamis (24/4). Kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembelajaran lapangan dalam rangka mengenalkan mahasiswa pada praktik kelembagaan yang relevan dengan bidang keilmuan mereka.
Rombongan diterima langsung oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang juga Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd. Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Syariah UIN Salatiga, Prof. Dr. Ilyya Muhsin, M.Si., menyampaikan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah agar mahasiswa memperoleh pemahaman langsung tentang profil, tugas pokok dan fungsi, serta tata cara menjadi pegawai di kementerian tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menjajaki potensi kerja sama antara Kementerian dengan Fakultas Syariah UIN Salatiga.

Prof. Ilyya juga menekankan bahwa kunjungan ini menjadi momen istimewa karena Menteri Wihaji merupakan alumni IAIN Salatiga. “Kami bangga karena Bapak Menteri adalah alumni almamater kami. Ini menjadi motivasi besar bagi mahasiswa untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi bangsa,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Menteri Wihaji mengenang masa kuliah di IAIN Salatiga, termasuk masa-masa tinggal di kawasan Klaseman. Ia menyampaikan motivasi kepada para mahasiswa untuk terus semangat belajar dan berkarya. Menurutnya, isu kependudukan memiliki kaitan erat dengan problematika keluarga, yang menjadi fokus kajian dalam Prodi Hukum Keluarga Islam.

Bapak Menteri sedikit menjelaskan tentang lembaga yang dipimpinnya hari ini, “Dulu ini namanya BKKBN, tapi sekarang sudah menjadi kementerian. Presiden menaruh perhatian besar pada urusan keluarga, karena negara ini akan baik-baik saja kalau keluarganya baik-baik saja,” ujar beliau. Ia juga memaparkan tiga kriteria keluarga berkualitas: mandiri, tentram, dan bahagia.
Sesi tanya jawab berlangsung aktif. Faqih Zidan menyoroti masalah pernikahan dini (rabi nom), yang dijawab Menteri dengan penjelasan tentang program Genre (Generasi Berencana), yang berfokus pada penyuluhan untuk mencegah pernikahan dini demi mencegah risiko stunting.
Empat mahasiswa lain—Nesa Ulya, Ahsan Taufiqi, Hisyam Hibatullah, dan Faza Imami Kurnia—mengajukan pertanyaan seputar kekhawatiran menikah di tengah tren penurunan angka pernikahan serta pertanyaan mengenai pemerataan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab secara komprehensif oleh Deputi, Kepala Biro, dan Staf Kementerian.
“Meskipun terjadi penurunan angka pernikahan dalam lima tahun terakhir, kami terus berupaya memberikan pendampingan kepada generasi muda. Soal MBG, program ini akan menjangkau seluruh anak Indonesia di tahun 2025 sebagaimana dijanjikan oleh Presiden,” terang salah satu pejabat kementerian.

Jajaran pejabat yang hadir diantaranya
- Dr. Ukik Kusuma Kurniawan, SKM, MPS, MA. (Deputi Bidang Kebijakan dan Strategi Bangga Kencana)
- Made Yudistira, S. Psi, MSi (Kepala Biro SDM)
- Dr. Warsiyadi (Direktur Oikes Bangga)
- Aan, MSi (Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi)
- Dr. Zukhruf Navandaya (Tenaga Ahli Menteri)
- Bapak Sulaiman (Tenaga Ahli Menteri)
Kegiatan ini ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan cenderamata. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap sinergi antara ilmu keislaman dan kebijakan pembangunan keluarga di Indonesia.