Inovasi Fakultas Syari’ah Mempersiapkan Mahasiswanya Unggul, Menarik Fakultas Syari’ah UIN Samarinda Menerapkan kepada Mahasiswanya

Salatiga– Fakultas Syari’ah (FaSya) IAIN Salatiga kembali pada bulan November ini mendapat kunjungan studi oleh FaSya UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda (Kamis, 25/11) dalam rangka mempererat hubungan sekaligus studi banding pengelolaan Fakultas dan Prodi serta menginisiasi berbagai kerjasama yang akan dijalin pada masa mendatang.

Dr. Siti Zumrotun, M.Ag. selalu dekan Fakultas Syari’ah (FaSya) IAIN Salatiga bersama jajaran menyambut rombongan UIN Samarinda yang terdiri dari Dr. H. Ashar, M.H.I., (Kajur HKI), H. Aulia Rachman, LC., M.A. (Sekprodi HES), H. Suhendar (Kasubbag Umum) dan Tomi Gustiawan (Staff Subbag Umum). Bertempat di ruang Dekan, dambutan diawali dari Zumrotun memperkenalkan FaSya IAIN Salatiga mulai dari fasilitas, capaian dan program kerja yang berjalan serta beberapa unit Layanan yang aktif pada Fakultas dan komunitas-komunitas yang berkembang dan aktif pada mahasiswa FaSya IAIN Salatiga.

Dr. Ilyya Muhsin, M.Si. (Wakil Dekan 1) melanjutkan pemaparan Dekan, mengenalkan program kedepan FaSya sedang mereview kurikulum berbasis KKNI dan bersiap menyambut kurikulum berbasis Kurikulum Merdeka Belajar (KMB). FaSya IAIN Salatiga merancang ujian munaqosyah mulai Januari akan diterapkan cek similarity, dan syarat mendaftar munaqosyah wajib mengumpulkan artikel yang layak dan bisa masuk ke jurnal. Skripsi rencana akan dibuat tidak begitu tebal yang kedepan bisa dikonfersi ke jurnal lebih mudah.

Praktek Kuliah Kerja Lapangan (KKL), mahasiswa kami ajak berkunjung ke lembaga tinggi negara seperti Komisi Yudisial (KY), Mahkamah Konstituti (MK), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Mahkamah Agung (MA), Kementerian Agama RI (Kemenag RI) dan Lembaga tinggi lainnya, lanjut Ilyya.

Mahasiswa FaSya kami persiapkan pada masa perkuliahan untuk perkenalan bagaimana menulis jurnal, dan ujungnya pada tugas akhir dibuat untuk penulisan artikel yang bisa masuk ke jurnal terakreditasi. Kita arahkan untuk memasukkan artikel tersebut untuk didaftarkan ke jurnal luar lembaga, dikarenakan bila masuk dalam jurnal internal nilai nya tidak akan bisa tinggi dan kelangsungan jurnal internal tidak bisa berkembang dengan baik, pungkas Ilyya.

Aulia Rachman mengapresiasi pemaparan dari Dekan dan Wakil Dekan 1 serta merasa mendapat masukan banyak, lebih kepada penulisan skripsi yang dipadatkan dan kuliah kerja lapangan ke lembaga tinggi negara yang memang di UIN Samarinda belum ada program tersebut.

Pemaparan dari FaSya IAIN Salatiga dilanjutkan oleh Farkhani, S.H., S.H.I, M.H.(Ketua Prodi HTN) menyampaikan bahwa “kami merasa bangga untuk menyampaikan dimana jumlah artikel mahasiswa HTN yang masuk ke jurnal lebih banyak daripada Prodi lain. Semangat kami untuk mengajak dosen pembimbing artikel agar mengarahkan mahasiswa bisa menuju artikel yang dapat submit ke jurnal. Sistem penilaian tugas akhir mengacu pada hasil artikel yang terbit ke jurnal baik terakteditasi atau tidak maka tugas ahir akan otomatis kami kasih nilai A”.

Aulia tertarik untuk bertanya “bagaimana peran Prodi untuk memberikan motifasi kepada dosen agar mengarahkan mahasiswa menulis artikel yang submit jurnal?”.

Dijawab langsung oleh Farkhani, “sudah menjadi inisiatif dosen dan jelas kami dukung untuk bisa dikembangkan kepada dosen-dosen lainnya agar mengarahkan mahasiswa-mahasiswa tersebut. Menjadi motivasi tersendiri pula bahwa artikel mahasiswa menjadi artikel tersebut bisa dikolaborasikan penulisannya dengan dosen untuk masuk jurnal. Sehingga Dosen sendiri mendapat poin manfaat untuk meningkatkan karyanya”.

Pemaparan selanjutnya oleh Dr. H. Sultoni, M.Pd. selaku Wakil Dekan 3, “untuk membuat mahasiswa hebat dan berkompeten, selain mempersiapkan sejak dini dengan menseleksi bakat minat mahasiswa yang kami rancang dalam waktu beberapa bulan setelah seleksi untuk pembekalan awal mengarahkan mahasiswa tersebut. Kami juga mengajak seluruh dosen untuk perkuliahan dibuka dengan pembacaan Al-Quran pilihan surat-surat pendek. Hal tersebut kami rasa menjadi penting karena mahasiswa unggul akan lebih bermakna dan lebih bersinar apabila memiliki sisi kerohanian yang baik”.

Selanjutnya Suhendar menanyakan kepada Kabag TU FaSya IAIN Salatiga terkait “strategi atau ilmu apa, dan bagaimana mengarsiteki FaSya IAIN salatiga mendapat kan kemajuan yg banyak dari beberapa lini. Dan juga bagaimana mengelola keuangan untuk menjalankan fakultas yang berkompeten dan memiliki kegiatan yang mendukung visi misi Fakultas”.

Dra. Astutik Sakdiyah, M.Pd. selaku Kabag TU FaSya IAIN Salatiga menjawab “dari segi perencanaan, kami mendapatkan keuntungan dimana pembagian rata setiap Prodi, karena Prodi kami hampir imbang dari jumlah mahasiswanya. Acuan kami anggaran berbasis pada kegiatan, sehingga kegiatan kami rencanakan dahulu dan kami ajukan untuk mendapat anggaran. Sehingga kebutuhan seperti peningkatan SDM, produk buku, delegasi dan lain-lain kami rencanakan sejak awal untuk bisa maksimal mendapat anggaran agar bisa direalisasikan dengan baik.

Kunjungan Studi ini ditutup dengan rombongan UIN Samarinda melihat fasilitas, sarana prasarana dan kantor Lembaga Bantuan Hukum Islam (LKBHI) FaSya IAIN Salatiga.