Hak Mahasiswa Terancam?? HMPS HES Berikan Pemahaman Politik Kampus

Laporan : Qhotrun Nada, Editor: Hijri

Salatiga, FaSya-Mendekati tahun 2024 sebagai ajang tahun politik di Indonesia menjadi momen terpenting dalam reformasi.  Sebagai Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dirasa penting memberikan pemahaman kepada mahasiswa Fakultas Syari’ah (FaSya) UIN Salatiga. Tanpa terkecuali dalam hal persiapan pemilu tahun 2024. Dalam masyarakat yang menerapkan prinsip demokrasi, mahasiswa yang mencapai usia pemilihan dibolehkan ikut memilih dalam pemilihan umum.

Melalui Kajian Politik dan Diskusi (KAPOLDASI) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah (HMPS HES) FaSya UIN Salatiga membawa misi untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa sebagai agen perubahan untuk mampu menjawab dan memenuhi kewajiban menyuarakan hak suaranya. Dilaksanakan pada 10/09/2023 melalui on-Line dengan aplikasi zoom meeting, 133 peserta mahasiswa memenuhi ruang diskusi tersebut. Hebatnya peserta mayoritas dari Mahasiswa Baru yang menunjukkan antusias dan semangat mereka menjadi mahasiswa.

Mahasiswa sebagai student preaser (penguatan/penekanan) dan infras grup (mempengaruhi proses politik). Pemilu akan menjadi indikator yang menjadi tombak penting untuk representasi dari kedaulatan rakyat. Predikat pemilu menjadi potret Indeks demokrasi negara.

Disampaikan oleh Habib Imam Nurdin Sholeh, M.H. yang berperan sebagai pemateri pertama dalam diskusi ini, memberikan penjelasan mengenai peran mahasiswa sebagai bentuk adanya demokrasi itu sendiri yaitu akan halnya kebebasan sipil. Seperti pengadaan diskusi antar mahasiswa di sela perkuliahan sangatlah penting.  “Dapat menjadi leader, aktivis diluar kampus dan di dalam kelas melalui diskusi ilmu masyarakat itu perlu. Mekanisme dalam memilih pemimpin yang baik dapat dilihat melalui Personal branding , Track record, dan dapat merangkul anak muda dgn kebijakan”, jelasnya.

Pemilu menjadi elemen penting dalam demokrasi dan menjadi indikator mengukur demokrasi. Mahasiswa sebagai agent of change dan bijak dalam menyikapi permasalahan terutama mengenai pemilu tahun 2024. Menyikapi mengenai pentingnya dalam menghadapi tantangan harus menyusun dan mempersiapkan strategi dalam berpolitik, agar dapat mengetahui peran mahasiswa di politik kampus sehingga kita siap untuk menghadapi tantangan di era politik tersebut.

Rita Latassaqia, sebagai pemateri kedua memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai tingkatan di Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fasya mulai dari Senat Mahasiswa (SeMa), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) yang terletak ditingkatkan jurusan/program studi. Menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa jika dalam mengikuti organisasi internal (Ormawa) “tidak harus bertahap dari HMPS terlebih dahulu. Karena tidak ada yang mewajibkan dalam aturan mengenai hal tersebut, ujarnya”. Reporter melontarkan pertanyaan kepada Rita melalui WhatsApp chat mengenai harapan mahasiswa baru untuk menghadapi pemilu dan pemira di Fasya serta bagaimana PEMIRA di FaSya dapat berlangsung secara demokratis dan sesuai harapan seluruh mahasiswa. “Saya harap agar mhs bisa lebih peka dan menggunakan suaranya untuk dapat memilih calon pemimpin terbaik dan saya harap jumlah pemilih pada tahun ini meningkat minimal semua mhs terlibat dan sistemnya diperbarui, tangkasnya”.