Suka Cita Dinas Pariwisata Sambut Kunjungan KKL Mahasiswa HES, Sekertaris Dinas: Kunjungan Wisatawan Memajukan Perekonomian Bali

Bali-Masyarakat Bali mulai merasakan nyawa perekonomian mereka kembali pelan-pelan bergerak kembali. Setelah selama 2 Tahun perekonomian kota ini terasa mati suri dikarenakan banyak pembatasan yang mengakibatkan wisatawan tidak ada yang berkunjung. Dinas-dinas pemerintah menjadi disibukkan bagaimana membangun strategi untuk membangunkan kembali sektor perekonomian mereka.

Situasi tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Dinas Pariwisata, Dra. Ketut Ngurah Trisni Sakawati, M.Par. saat menyambut rombongan kunjungan KKL mahasiswa Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) Fakultas Syariah (FaSya) IAIN Salatiga di ruang pertemuan Dinas Pariwisata Bali (10-06-2022).

Dinas Pariwisata mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang Pariwisata yang menjadi kewenangan Provinsi, serta melaksanakan tugas dekonsentrasi sampai dengan dibentuknya Sekretariat Gubernur sebagai Wakil Pemerintahan Pusat dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai bidang tugasnya, imbuh Tutut.

Sebanyak 90 mahasiswa bersama 8 dosen dan karyawan berkunjung dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Illya Muhsin, M.Si. sekaligus menyampaikan maksud kunjungan yaitu: “kunjungan ini adalah bagian program akademik untuk mengenalkan mahasiswa terhadap dinas-dinas atau kelembagaan pemerintah yang berhubungan dengan keilmuan mahasiswa. Kemudian mendalami profil dinas pariwisata dalam menjalankan tugas fungsinya dan berharap mendapatkan bekal secara teoritis maupun pengalaman lapangan tentang Dinas Pariwisata Bali. Dikarenakan kita juga mengetahui bahwa sektor paling vital dan ujung tombak perekonomian di Bali adalah pariwisata, sehingga menjadi alasan penting kunjungan mahasiswa saat ini.”

Pada sesi diskusi, Ulil Aidi menanyakan “bagaimana startegi menjaga kebudayaan Bali untuk memajukan perekonomian?.” Disusul langsung oleh pertanyaan Faqih, “bagaimana memulihkan ekonomi Bali dari sektor pariwisata setelah masa pandemi?.”

Ketut menjawab “Kami memiliki visi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sekaligus kami beragama dengan menyatukan budaya dan adat, yang menjadi unik untuk bisa jadi daya tarik wisatawan domestik atau mancanegara”.

Menjawab penanya kedua, “Kami mulai dari kami sendiri untuk berkomitmen dan menyiapkan segala teknis terkait protokol guna menyambut wisatawan. Kemudian kami menambahkan daya tarik wisata baik lokasi wisata baru dan berbagai fasilitas kesehatan, kecantikan dan lainnya”.