Workshop Review Kurikulum MBKM Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah UIN Salatiga

Laporan : Hanum, Editor: Nanang

Magelang (22/07)– Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga baru saja menyelenggarakan workshop untuk meninjau dan memperbarui kurikulum sesuai dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Acara ini bertujuan untuk mengintegrasikan pendekatan MBKM dalam pembelajaran dan pengajaran di program studi ini. Acara yang berlangsung di Hotel Atria Magelang pada tanggal 20-22 Juli 2023 ini dihadiri oleh pejabat dan dosen di lingkungan Fakultas Syari’ah UIN Salatiga serta para stakeholder yang terkait.
Pembukaan dan Tujuan Workshop
Workshop ini dibuka oleh Wakil Dekan Fakultas Syariah, Dr. Farkhani, S.H., S.H.I., M.H, yang menyampaikan pentingnya mengadaptasi kurikulum untuk memfasilitasi pengalaman belajar yang lebih luas dan relevan bagi mahasiswa. Dr. Farkhani, S.H., S.H.I., M.H, menekankan bahwa MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman praktis dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.


Pemahaman dan Implementasi MBKM.
Dalam sesi pertama, peserta workshop diberi penjelasan mendalam mengenai prinsip-prinsip MBKM, yang meliputi pembelajaran berbasis pengalaman, peningkatan keterampilan soft skills, dan pengembangan karakter. Narasumber utama, DrAndi Prastowo, M.Pd.I seorang pakar pendidikan tinggi, memaparkan bagaimana prinsip MBKM dapat diterapkan dalam konteks hukum tata negara.
Penyesuaian Kurikulum
Sesi berikutnya membahas cara-cara konkret untuk menyesuaikan kurikulum Hukum Tata Negara dengan prinsip MBKM. Diskusi meliputi pengembangan modul praktikum, kerjasama dengan lembaga hukum, dan penyediaan program magang yang berkualitas. Para peserta juga mempelajari contoh dari institusi lain yang telah sukses mengimplementasikan MBKM dalam kurikulum mereka.
Diskusi dan Aktivitas
Workshop ini juga mencakup sesi diskusi kelompok dan kegiatan interaktif di mana peserta merancang rencana aksi untuk menerapkan prinsip MBKM dalam program studi mereka. Beberapa ide yang muncul termasuk peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam proyek penelitian, pengembangan kemitraan dengan lembaga-lembaga hukum, serta penyediaan lebih banyak peluang untuk pembelajaran berbasis proyek.


Tanya Jawab dan Penutup
Sesi tanya jawab memberikan kesempatan bagi peserta untuk menyampaikan pertanyaan dan mendapatkan klarifikasi mengenai implementasi MBKM. Acara ditutup dengan penyampaian kesimpulan dan rencana tindak lanjut dari Wakil Dekan Fakultas Syariah, yang menegaskan komitmen untuk terus mendukung pengembangan kurikulum yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Dengan adanya workshop ini, diharapkan Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah UIN Salatiga dapat mengoptimalkan kurikulumnya dan memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya dan bermanfaat bagi mahasiswa.