Mahasiswa Tembus Jurnal Internasional, Begini Dekan FaSya UIN Salatiga Beri Tips dan Trik Menembusnya

Laporan: Qhotrun Nada, Editor: Hijri

Salatiga, FaSya-Sebagai mahasiswa yang harus melek akan kewajiban hirarki dalam diri harus dapat dijalankan secara maksimal. Mahasiswa sebagai agen of change kini dituntut untuk selalu aktif dalam ranah pengabdian dan pengajaran. Tidak hanya itu, tidak lengkap rasanya mahasiswa berproses tanpa melewati tahap penelitian. Berperan penting dalam program pascasarjana harus dituntut untuk kreatif, cerdas, dan inovatif dengan mengahasilkan produk karya tulis ilmiah.

UIN Mahmud Yunus Batusangkar adakan Workshop bertemakan “Penulisan Artikel Ilmiah Bereputasi Internasional Bagi Mahasiswa” sebagai langkah peningkatan kualitas mahasiswa dalam program kepenulisan. Perlu kita ketahui bersama bahwa wajib hukumnya sebagai program mahasiswa tingkat II (Pascasarjana) meluncurkan karya tulis ilmiah (KTI) untuk dapat lolos bergelar magister. Melirik jurnal Internasional menjadi nilai tambah untuk kedepannya.

Penyelenggaraan ini ditujukan untuk mahasiswa program pascasarjana atau mahasiswa tingkat II dalam ranah jaringan KTI yang lebih baik. Diharapkan, terdapat minimal 10-20 jurnal yang terbit di ranah internasional.

Menelisik jurnal internasional dapat dikatakan lolos uji ketika telah sampai dalam tahapan penerbitan yang salah satunya oleh Sinta maupun Scopus. Untuk dapat diterima dan disubmit di jurnal internasional harus sesuai dengan ketentuan kepenulisan artikel yang ada dengan banyak membaca dan dapat menentukan kualitas dari jurnal yang akan kita buat melalui penyesuaian dalam bidang yang dikuasai.

Selama pengadaan workshop melalui media Zoom Meeting diikuti oleh 150 mahasiswa yang berasal dari UIN Batusangkar dan mahasiswa umum pada 21 November 2023.  Acara workshop menghadirkan guru besar UIN Salatiga yang juga sekaligus sebagai editor dan reviewer jurnal terakreditasi nasional hingga internasional yaitu Prof. Dr. Ilya Muhsin, S.H.I., M. Si. Melalui lembaga Sinta yang berperan sebagai lembaga indeks dibawah Kemendikbud yang memiliki 6 quartel dan terdiri dari quartel 1 dengan nilai tertinggi hingga quartel ke 6 dengan ketentuan masing-masing. Tidak hanya itu, untuk jurnal yang terindeks internasional dapat juga melalui Web op sine dan Scopus dengan tingkat Quartel 1-4. Laman ini dapat dilansir melalui Google Cenkedia untuk mencari artikel internasional yang terindeks Sinta maupun Scopus.

Pesan selama workshop, dalam kepenulisan artikel harus memiliki bahasan hingga analisis dan kesimpulan yang telah jelas. Artikel yang terdiri dari 45% minimal adalah referensi berupa sumber artikel yang lain. “ciptakan jurnal yang unik yang hanya terjadi di daerah tertentu dan rumus dalam kepenulisan yaitu menulis, menulis, dan menulis”, pungkasnya.