Santera De Laponte Menginspirasi Mahasiswa Prodi HTN dengan Wawasan Keusahawanan di Sektor Pariwisata

Laporan: M. Mutohir & Okvita Sekar, Editor: Hijri

Malang, FaSya– Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat dan meningkatnya persaingan di dunia kerja, menjadi seorang pengusaha menjadi salah satu solusi yang menarik. Pada 21/02/2024, para mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara (HTN) Fakultas Syari’ah (FaSya) UIN Salatiga (SAGA) mendapat kesempatan untuk mendapatkan edukasi tentang strategi bisnis dalam industri pariwisata dari staf marketing Wisata Santera De Laponte.

Kunjungan KKL dilanjutkan di Santera De Laponte, sebuah tempat wisata yang menjadi tujuan bagi para mahasiswa HTN dalam rangkaian KKL tahun akademik 2023/2024. Tempat ini merupakan milik New Celosia yang berlokasi di Bandungan, Semarang, seperti yang diungkapkan oleh Mas Ardi, pemilik dari tim KKL. Para mahasiswa yang mengikuti KKL ini diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi Santera De Laponte, sesuai dengan arahan dari pusat oleh-oleh Buah Tangan, Kota Batu.

Dalam sambutannya, Farkhani, S.H., M.H., menyampaikan bahwa kuliah bukan hanya sekadar proses untuk menjadi seorang praktisi hukum, melainkan juga membuka peluang untuk berkarier sebagai seorang pengusaha. “Program Studi HTN juga menyediakan mata kuliah kewirausahaan yang dapat membantu mahasiswa mengasah bakat dan memperluas wawasan mereka sebagai seorang pengusaha,” tambahnya.

Materi tentang pemasaran disampaikan oleh staf marketing Santera De Laponte, Salsa dan Syana. Mereka menjelaskan bahwa pemasaran adalah proses untuk mewujudkan transaksi antara pemilik jasa/barang dengan konsumen. Pemasaran pariwisata, di sisi lain, merupakan usaha untuk memfasilitasi transaksi pariwisata bagi berbagai golongan masyarakat. Dalam konteks ini, pemasaran juga dianggap sebagai manajemen untuk mempengaruhi wisatawan agar tertarik mengunjungi suatu tempat wisata.

Strategi pemasaran pariwisata mencakup beberapa langkah, termasuk membangun identitas tempat wisata, menentukan target pasar, penetapan harga, merumuskan Unique Selling Proposition (USP), dan strategi promosi. “Pembuatan tempat wisata harus memperhatikan jangkauan bagi para pengunjung, akses transportasi, daya tarik wisata, dan melibatkan kelompok sadar wisata. Media digital dapat menjadi sarana yang efektif untuk mencapai hal tersebut,” jelas mereka.

Acara berakhir dengan sesi foto bersama dan dilanjutkan dengan tur wisata di Santera De Laponte, memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam merancang dan mengelola destinasi pariwisata.